Maka mahasiswa muslim yang produktif dalam bekerja akan memilih bergerak atau melakukan hal-hal yang bermanfaat, dari pada membuang buang waktu begitu saja. Akan memilih bergerak dari pada berdiam diri menunggu datangnya rezeki secara tiba-tiba. Dan mahasiswa muslim yang produktif tidak memilih menjadi seorang pengangguran tanpa buat apa-apa atau melakukan hal yang sia-sia, tapi dia akan terus berusaha, sebab yakin bahwa Allah telah menetapkan rezeki bagi hambanya yang berusaha di dunia.
Meningkatkan produktivitas dalam bekerja bisa dilakukan dengan bergerak dan cara memperbaharui niat kita setiap saat, kita yang bekerja dengan niat agar bisa kaya raya dan mendapatkan popularitas sebenarnya sah-sah saja, namun harus diperbaharui bahwa bekerja/bergerak tujuannya melaksanakan perintah Allah, untuk bisa beribadah dan memberikan kontribusi kepada orang lain, karena dengan itu kita bisa mendapatkan nilai yang plus-plus.
Sebagaimana Baginda Rasulullah Salaullahu 'Alaihi Wassalam bersabda;
”Barang siapa yang di malam hari merasakan kelelahan karena bergerak/bekerja pada siang hari, maka pada malam itu diampuni oleh Allah” (HR. Ahmad)
Ajaran Islam dalam upaya meningkatkan produktivitas umatnya dalam bekerja, melarang untuk tidur di waktu pagi hari. Walaupun banyaknya godaan bagi mahasiswa untuk bisa tidur di waktu pagi dengan berbagai alasan, diusahakan dengan semaksimal mungkin agar tidak dilaksanakan. Rasulullah Salaullahu 'Alaihi Wassalam bahwa beliau juga melarang tidur pagi setelah shalat subuh. Ini menunjukkan bahwa beliau ingin umatnya giat dan tidak melewatkan waktu pagi, dimana manusia-manusia memulai aktifitasnya.
Mahasiswa Muslim yang produktif dalam bergerak, tentunya akan melawan rasa malas, sebab kita tahu malas hanya akan membuat seseorang menjadi pasif dan tidak produktif. Sedangkan sebagai muslim kita diperintahkan untuk produktif.
Produktivitas mahasiswa muslim dalam bekerja akan ditandai dengan satu batas yang tidak boleh dilewati, yaitu halal dan haram sebagai tuntunan. Karena jika ia tidak bergerak maka ia bisa saja tergoda untuk tidak melakukan apa-apa ataupun ia akan rebahan dan menyia-yiakan waktu. Maka bergeraklah atau hantu (Malas, red) akan menangkapmu.
Lebih lanjut, produktivitas akan melahirkan karya-karya yang berkuantitas dan berkualitas, karena telah tumbuh rasa semangat dalam bekerja.
Sehingga, produktif atau tidaknya seorang muslim dalam bergerak, tidak bisa diukur lewat berapa banyak materinya atau lainya. Namun bisa Lebih dari itu, produktivitas mahasiswa muslim akan nampak dari niatnya, semangatnya, kreatifitasnya sampai etos kerjanya. Mahsiswa Muslim bekerja bukan untuk dunianya saja, sebab kita tahu bekerja juga bernilai ibadah, bisa menjadi bekal untuk nanti di akhiratnya.
"Barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)" [HR Ibnu Majah (no. 4105)]
Kendari
30 Juni 2021
Hs.
Komentar
Posting Komentar