Langsung ke konten utama

Bergerak atau Hantu Menangkapmu



Assalamu'alaikum,
Bagaimana kabarmu hari ini?
Semoga seperti biasa, harimu yang dipadati dan disibukkan oleh aktivitas-aktivitas yang bermanfaat,
Yahh itu harapannya.

By the way, mengisi hari-hari dengan agenda padat itu pilihan kita masing-masing sebenarnya. Banyak juga  yang mengatakan life is choice, kita dituntut untuk memilih antara satu pilihan dan pilihan lainnya. Walaupun mungkin memilih itu juga cukup berat, tanpa mengesampingkan orang-orang yang tidak memilih. Tapi perlu juga kita ketahui bersama, bahwasanya yang tidak memilih jugalah pilihan yang telah dipilih, yang jelas semua adalah pilihan.

Nah, sekarang apa aktivitas mu?

Mencoba memperbaiki segalanya menjadi baik-baik saja, mungkin itu bisa jadi kan?
"All is Well" Sebuah kutipan kalimat dari film 3 Idiots. Menjadi harapan dari kita semua yang mengharuskan kita untuk selalu tetap menjadi diri sendiri dengan segala aktivitas demi pilihan hidup masing-masing.

Maka di sini tidak lepas dari kata produktif ataupun sibuk demi menggapai harap yang ditetapkan. Banyak orang yang senang jika mereka dikatakan sebagai orang yang sibuk atau full kegiatan, hingga tak bisa d ganggu sedikitpun.

Disisi lain ada yang tidak senang jika disebut sebagai orang yang sibuk, bukan karena dasarnya dia tidak memiliki kegiatan.  Namun ia harap bisa menjadi orang yang produktif.

Karena dirinya menganggap essensi sibuk dan produktif saling kontradiktif. Sibuk adalah keadaan yang dimiliki oleh orang-orang yang tidak pandai dalam memanajemen waktu yang dimilikinya.

So, ini sangatlah berbeda dengan produktif.

Produktif yaitu sebaik-baiknya memanfaatkan sesuatu yang mengandung potensi untuk bisa digali, sehingga dapat mengeluarkan hasil tertentu atau output. Maka bukanlah tidak pasti  bahwa produktivitas adalah segala sesuatu dan upaya yang merupakan suatu proses kegiatan yang digunakan untuk menggali potensi yang ada dalam suatu objek sehingga bisa menghasilkan sesuatu serta dirancang secara terstruktur.

Menjadi seorang mahasiswa diwajibkan kata produktif agar tersematkan dalam dirinya. Produktifnya mahasiswa muslim dalam berkuliah dan beraktivitas, tidak hanya bernilai ibadah untuk diri sendiri, tapi juga dapat menebarkan kebermanfaatan. Seperti yang banyak dijabarkan oleh pakar ekonomi Islam, bahwa Produktivitas merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Tidak terbatas dengan hal yang dapat menghasilkan secara materi saja, akan tetapi dapat menambah nilai guna dan manfaat bagi kehidupan secara umum, khususnya yang dapat mendekatkan diri pada Allah.


Maka mahasiswa muslim yang produktif dalam bekerja akan memilih bergerak atau melakukan hal-hal yang bermanfaat, dari pada membuang buang waktu begitu saja. Akan memilih bergerak dari pada berdiam diri menunggu datangnya rezeki secara tiba-tiba. Dan mahasiswa muslim yang produktif tidak memilih menjadi seorang pengangguran tanpa buat apa-apa atau melakukan hal yang sia-sia, tapi dia akan terus berusaha, sebab yakin bahwa Allah telah menetapkan rezeki bagi hambanya yang berusaha di dunia.

Meningkatkan produktivitas dalam bekerja bisa dilakukan dengan bergerak dan cara memperbaharui niat kita setiap saat, kita yang bekerja dengan niat agar bisa kaya raya dan mendapatkan popularitas sebenarnya sah-sah saja, namun harus diperbaharui bahwa bekerja/bergerak tujuannya melaksanakan perintah Allah, untuk bisa beribadah dan memberikan kontribusi kepada orang lain, karena dengan itu kita bisa mendapatkan nilai yang plus-plus.



Sebagaimana Baginda Rasulullah Salaullahu 'Alaihi Wassalam bersabda; 

”Barang siapa yang di malam hari merasakan kelelahan karena bergerak/bekerja pada siang hari, maka pada malam itu diampuni oleh Allah” (HR. Ahmad)

Ajaran Islam dalam upaya meningkatkan produktivitas umatnya dalam bekerja, melarang untuk tidur di waktu pagi hari. Walaupun banyaknya godaan bagi mahasiswa untuk bisa tidur di waktu pagi dengan berbagai alasan, diusahakan dengan semaksimal mungkin agar tidak dilaksanakan.  Rasulullah Salaullahu 'Alaihi Wassalam bahwa beliau juga melarang tidur pagi setelah shalat subuh. Ini menunjukkan bahwa beliau ingin umatnya giat dan tidak melewatkan waktu pagi, dimana manusia-manusia memulai aktifitasnya.

Mahasiswa Muslim yang produktif dalam bergerak, tentunya akan melawan rasa malas, sebab kita tahu malas hanya akan membuat seseorang menjadi pasif dan tidak produktif. Sedangkan sebagai muslim kita diperintahkan untuk produktif. 

Produktivitas mahasiswa muslim dalam bekerja akan ditandai dengan satu batas yang tidak boleh dilewati, yaitu halal dan haram sebagai tuntunan. Karena jika ia tidak bergerak maka ia bisa saja tergoda untuk tidak melakukan apa-apa ataupun ia akan rebahan dan menyia-yiakan waktu. Maka bergeraklah atau hantu (Malas, red) akan menangkapmu.

Lebih lanjut, produktivitas akan melahirkan karya-karya yang berkuantitas dan berkualitas, karena telah tumbuh rasa semangat dalam bekerja. 

Sehingga, produktif atau tidaknya seorang muslim dalam bergerak, tidak bisa diukur lewat berapa banyak materinya atau lainya. Namun bisa Lebih dari itu, produktivitas mahasiswa muslim akan nampak dari niatnya, semangatnya, kreatifitasnya sampai etos kerjanya. Mahsiswa Muslim bekerja bukan untuk dunianya saja, sebab kita tahu bekerja juga bernilai ibadah, bisa menjadi bekal untuk nanti di akhiratnya.

"Barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)" [HR Ibnu Majah (no. 4105)]

Kendari

30 Juni 2021

Hs.







Komentar