Langsung ke konten utama

LAPORAN ANALISIS SIKLUS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATANDI PUSKESMAS L KEC M KAB. K

LAPORAN ANALISIS SIKLUS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATANDI PUSKESMAS L KEC M KAB. K

OLEH : HAISA


LOKASI PENELITIAN :
PUSKESMAS L KEC M KAB. K 

WAKTU PENELITIAN :
KAMIS, 28 NOVEMBER 2019



TAHAP ANALISA SITUASI
Melalui hasil observasi dan wawancara, diperoleh data bahwa puskesmas  L juga telah melakukan tahapan yang pertama yaitu analisis situasi dimana puskesmas telah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas, baik data umum maupun datakhusus. Misalnya data wilayah kerja, data penduduk, data sumber daya, data sekolah, data kematian, data kunjungan kesakitan, data KLB (Kejadian Luar Biasa), dan data lainnya. Pengambilan data yang dilakukan Puskesmas L adalah melalui Survey mawas diri ( SMD). Survey mawas diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan (Depkes RI, 2007)
IDENTIFIKASI MASALAH
Proses identifikasi masalah yang dilakukan di pukesmas L sebagi bagian dari perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan adalh masih menggunakan Survey mawas diri (SMD). Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat di Desa L di bawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas Puskesmas, Bidan di Desa L sendiri. SMD dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat. Frekuensi SMD sesuai dengan hasil kesepakatan pada saat pertemuan desa, minimal dilakukan 1 kali setahun.
Berdasarkan hasil penelitian kami bahwa puskesmas L telah melaksanakan Survey mawasdiri (SMD) sebanyak 3 kali yaitu sejak tahun 2017.

MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH, PENYEBAB MASALAH DAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
Penentuan prioritas masalah Kesehatan di Desa L yang dilakukan oleh petugas dan kader kesehatan dengan menggunakan metodetertentu. Penetapan prioritas masalah di desa L dilalukan dengan perumusan masalah yang baik yakni spesifik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif serta dirumuskan secara sistematis.
Penentuan Prioritas masalah dilakukan dengan mengurutkan masalah dari yang paling penting sampai dengan yang kurang penting.disebabakan di puskesmas L mengunakan Survey mawas diri (SMD), maka Tim pelaksana SMD dan petugas Puskesmas melakukan pengolahan data hasil SMD dengan melakukan tabulasi dan analisis hasil SMD, sehingga diketahui berbagai masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas L yang kemudian dilakukan pengkajian mengenai Penyebab dan proritas penyebab masalah.

PENENTUAN TUJUAN PRORMOSI KESEHATAN
Tujuan yang dirancang oleh Puskesmas L beruupa gambaran keadaan yang akan datang, yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang direncanakan. Maksudnya “ketidakpuasan” pada masa sekarang atau adanya masalah adanya masalah di masa sekarang, selanjutnya akan dikurangi atau dihilangkansama sekali pada yang akan datang. (Kurniati, 2016)
Salah satu tujuan program promosi kesehatan yang direncanakan oleh puskesmas L yaitu:
Tujuan umum adalah pernyataan yang bersifat umum dan luas yang menggambarkan hasil akhir (outcome atau dampak) yang diinginkan puskesmas L apabila kegiatan telah dilaksanakan yaitu “masyarakat L yang sehat dan Sejahtera bebas dari gizi buruk”
Tujuan khusus adalah pernyataan yang bersifat spesifik, dapat diukur (kuantitatif) dengan batas waktu pencapaian terhadap tujuan umum yaitu “Menurunkan angaka gizi kurang pada siswa sekolah dasar Di desa L tahun 2021” (Puskesmas, Kota, & Tahun, 2019)

PENENTUAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 
Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).Hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang sudah dilakukan bersama masyarakat ini selanjutnya dibahas bersama dengan perwakilan warga desa L dan masyarakat untuk selanjutnya dilakukan kegiatan perumusan dan penentuan prioritas masalah dalam sebuah forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Ini merupakan sebuah forum pertemuan perwakilan warga desa L untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD. Kegiatan MMD dilaksanakan dalam rangka menyusun perencanaan kegiatan puskesmas agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah kerja
PENENTUAN  POA PROMOSI KESEHATAN
Penyusunan Plan of Action (POA) atau Rencana Operasional  yang dilakukan oleh puskesmas L adalah dengan menyusun suatu dokumen rencana pelaksanaan program kesehatan yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan dalam proses sebelumnya serta semua potensi sumber daya yang ada. (Braja, 2012)
Langkah-langkah penyusnan POA yang dilakukan puskesmas L yaitu:
Melihat masalah yang dihadapi dan menentukan sasaran
Menentukan Jenis kegiatan
Menentukan Metode promosi
Menentukan media promosi Kesehatan
Menentukan pelaksana Kegiatan
Menentukan alokasi dana kegitan
Menentukan waktu pelaksanaan kegitan kesehatan

Cara penyusunan POA yang dilakukan oleh puskesmas L adalah menggunakan tabel berikut:

Berdasarkan hasil penelitian kami di puskesmas L ada berbagai kegiatan Promosi kesehatan yang dilakukan seperti  Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) PTM yang dilakukan setiap tanggal 11, pembagian makanan tambahan seperti biskuit dan susu kepada anak-anak yang mengakami gizi kurang, Pembagian leaflet saat Posyiandu dan pertemuan di balai kecamatan.

MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring Yang dilakukan Puskesmas L berupa upaya untuk mengikuti perkembangan dari suatu program yang sedang dilaksanakan dan selanjutnya diupayakan jalan keluar atau perbaikannya bila terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Kegiatan Monotoring dan evaluasi yang di lakukan oleh puskesmas L di adakan sebanyak 4 kali dalam setahun dengan pelaporang oleh kader-kader kesehatan dalam Survey mawar diri (SMD). data-data yang digunakan dalam evalusi mengunakan acuan program  yang ditetapkan dalam Standar pelayanan Minimum (SPM) dinas Kesehatan Kabupaten K.



KESIMPULAN
Desa L kecamatan M kabupaten K secara konsep berupaya menerapkan prinsip desa siaga . desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.puskesmas L merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan M.


REFERENSI

Braja, D. (2012). No Titleענף הקיווי: תמונת מצב. עלון הנוטע, 66, 37–39.
Kurniati, D. P. Y. (2016). Buku Ajar Perencanaan Dan Evaluasi Program. Jurnal, 40 hal.
Puskesmas, D. I., Kota, P., & Tahun, K. (2019). 1 2 3 1. 4(1), 1–7.

Komentar